JAM

my wabsite

Free Shoutbox Technology Pioneer

kumpulan askep dan WOC

pusing mencari WOC datang dong di blog tmnQ [ br4m4tyo ]
Minggu, 18 Oktober 2009
DEMAM BERDARAH DENGUE
( DHF )
I. PENGERTIAN

DBD adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.


II. ETIOLOGI

Virus dengue sejenis arbovirus
III. PATOFISIOLOGI

Setelah virus dengue memasuki tubuh manusia melalui gigitan nyamuk aedes aegypti, tubuh membentuk kekebalan terhadap penyakit, jika pasien terserang untuk kedua kalinya tidak akan mengalami kesulitan, kecuali yang menyerang kedua kali ini jenis virus yang berbeda akan menimbulkan reaksi imunologik dalam tubuh. Reaksi imunologik ini mengakibatkan perdarahan saluran cerna dan syok.
IV. GAMBARAN KLINIK

Masa tunas bekisar 3 – 15 hari pada umumnya 5 – 8 hari, gejalanya meliputi nyeri kepala, nyeri berbagai bagian tubuh, anoreksia, menggigil dan malaise. Pada umumnya ditemukan sindromtrias yaitu demam tinggi, nyeri pada anggota tubuh dan ruam.
Patokan WHO (1975) untuk membuat diagnosis DBD ditetapkan sebagai berikut:
1) Demam tinggi yang mendadak dan terus menerus selama 2 – 7 hari.
2) Manifestasi perdarahan, termasuk setidaknya uji turniquest (+) dan salah satu bentuk lain (pthecie, purpura, ekimosis, epistaksis dan perdarahan gusi)
3) Pembesaran hati
4) Ranjatan yang disertai nadi lemnah, cepat disertai tekanan nadi menurun menjadi 20 mmHg atau kurang) tekanan darah menurun (sistole menurun 80 mmHg atau kurang) disertai kulit yang teraba dingin dan lembab terutama pada ujung hidung, jari dan kaki, penderita menjadi gelisah, timbul sienosis disekitar mulut.


V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
- Pemeriksaan darah akan ditemukan trombositopemia 100.000/mm3 atau kurang dan humokonsentrasi dapat dilihat dari meningginya nilai humatokrit sebanyak 20% atau lebih di banding hematokrit pada masa korvalemen
- Uji turnikuet (+)

VI. KLASIFIKASI DEMAM BERDARAH DENGUE

Sesuai dengan patokan yang disebut terdahulu, WHO (1975) membagi derajat penyakit DHF dalam 4 derajat yaitu
D1 : Demam disertai gejala tidak khusus satu-satunya manifestasi perdarahan ialah uji tornikuet (+)
D2 : G1 Disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan
D3 : Ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun < 20 mmHg,, hipotensi yang disertai kulit yang dingin, lembab dan penderita menjadi gelisah.
D4 : Renjatan berat dengan nadi yang tidak dapat diraba dan TD yang tidak dapat diukur.
VII. MASALAH KEPERAWATAN
- Gangguan sirkulasi darah
- Resiko terjadi perdarahan
- Peningkatan suhu tubuh
- Kurangnya pengetahuan tentang penyakit
- Gangguan rasa aman dan nyaman

VIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG TIMBUL
1. Gangguan sirkulasi darah berhubungan dengan adanya kebocoran plasma
2. Resiko terjadi perdarahan berhubungan dengan trombiositopenia dan penurunan faktor koagulasi.
3. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi
4. Gangguan rasa aman dan nyaman berhubungan dengan akibat tindakan selama perawatan
5. Kurangnya pengetahuan orangtua mengenai penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi.


IX. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Kegagalan sirkulasi darah berhubungan dengan kebocoran plasma, intervensi :
- Monitor tanda-tanda syok
- Monitor tanda vital
- Observasi keadaan umum pasien
- Melaksanakan advis dokter untuk pemeriksaan HT, HB dan trombosit
- Beri minum 1 ½ - 2 liter
- Pantau keluar urine
- Melaksanakan advis dokter untuk pemberian obat
2. Resiko tejadi perdarahan berhubungan dengan trombositapenia
- Monitor tanda-tanda vital
- Kaji adanya perdarahan, warna dan jumlahnya
- Catat, warna, jumlah waktu perdarahan
- Lakukan pemasangan NGT jika terjadi perdarahan G1

3. Peningakatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi
- Monitor tanda-tanda vital
- Pantau tanda-tanda kejang
- Beri kompres dingin
- Kolaborasi untuk pemberian antipiretik

4. Gangguan rasa aman dan nyaman berhubungan dengan akibat tindakan selama perawatan
- Bekerja dengan tenang dan pastikan vena yang akan ditusukkan jarum
- Jika terjadi hematom oksigen trombophub gel dan kompres dengan alkohol
- Jelaskan pada keluarga jika terjadi humatom itu adalah sifat dari penyakitnya dan bukan kecerobohan perawatan
- Bila pasien sudah kolap, lakukan vena seksi untuk mencari vena.

5. Kurangnya pengetahuan orangtua mengenai penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi
- Jelaskan mengenai pengertian, tanda dan gejala, penyebab, faktor dan bahaya dari DBD
- Jelaskan bagaimana cara memberantas nyamuk.


DAFTAR PUSTAKA
Ngastiyah, 1997, Perawatan Anak Sakit ; Jakarta, EGC,
Carpeniti, Linda Juall, 1995, Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 6, Jakarta, EGC.

TINJAUAN KASUS
Tanggal Pengkajian : 30 – 09 – 2003
Ruang Rawat : Ruang Penyakit Anak B. (VII.B)
Waktu : 09.00 Wib
I. PENGKAJIAN
1) Data Klien

Nama Pasien : An. SNS
Tanggal lahir : 2 tahun, 9 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : belum sekolah
Suku : Jawa
Alamat : Gudang Lelang, Telukbeluk
2) Identitas Penanggung Jawab

Nama Ayah : Tn. S
Tanggal lahir : 39 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Nelayan
Agama : Islam
Hub dg klien : Ayah
Alamat : Gudang Lelang, Telukbeluk
3) Data Medis

Tanggal Masuk : 30 – 09 – 2003
Masuk lewat : 460
No. Register : 2846 / 769707
Dikirim Oleh : Keluarga
Diagnoa Medis : DHF
4) Keluhan Utama : Demam selama 5 hari

5) Riwayat kesehatan saat ini

Klien datang dengan keluhan badan panas selama 5 hari. Keluhan ini disertai batuk, pertu sakit, muntah berwarna kecoklatan dan berak-berak 2x dan terdapat darah.

Pada kulit terdapat bintik merah. Karena muntah menyebabkan klien tidak selera makan dan minumnya sedikit. Keadaan tubuh klien lemah dan hanya berbaring di tempat tidur dan tidak mampu beraktifitas
Kesadaran : compomenthis
Tanda vital :
TD :110/80 mmHg
S : 37,9 oC
N : 88x/m
6) Riwayat kesehatan masa lalu

Klien sebelumnya tidak pernah menderita penyakit seperti sekarang dan penyakit lainyta yang mengharuskan klien di rawat di rumah sakit.
Klien tidak mempunyaipn alergi terhadap makanan atau obat-obatan
Klien sudah mendapatkan imunisasi lengkap di Posyandu.
7) Riwayat Kehamilan dan Melahirkan

Prenatal : ibu selalu memeriksakan kehamilannya di Puskesmasm telah dapat imunisasi TT 2x dan tidak ada kelainan dalam masa kehamilan
Natal : klien lahir dengan pertolongan bidan, cukup bulan (38 38 mgg) dan laghir spontan.
Post Natal : Apgar Score baik (8), aspiksia (-), ASI (+)
8) Riwayat Tumbuh kembang

BB lahir : 2600 gr
BB sekarang : Sebulum sakit 12 kg dan saat sakit 11 kg
TB : 48 cm
TB sekarang : 95
Gigi mulai tumbuh pada usia 5 bulan
Perkembangan anak usia 0 – 1 tahun
1. Miring umur : 3 ½ bulan
2. Tengkurap : 4 bulan
3. Duduk : 8 bulan
4. Merangkak : 9 bulan
5. Berjalan dg pegangan : 11 bulan
6. Berjalan sendiri : 12 bulan
7. Berlari : 14 bulan


9) Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga klien tidak ada yang menderita leukimia dan kelainan pada darah
10) Riwayat Sosial

Klien batu berumur 2 tahun 9 bulan yang diasuh oleh keluarganya. Klien ada anak ke 3 dari 2 bersaudara. Klien sangat dekat dengan ibu dan kakaknya. Klien juga sering bermain dengan kakak dan teman-temannya dengan baik.
II. RIWAYAT KEBUTUHAN SEHARI-HARI
a. Pola Makan
- Sebelum sakit

Klien makan 3 x sehari (pagi, siang, sore) makanan pokok nasi, sayur, lauk pauk bergantian (ikan, telur, tempe, dan lain-lain) juga buah dengan minum air putih, susu kadang-kadang, klien juga sering jajan dan tidak ada gangguan dalam menelan.
- Saat ini

Klien selama 5 hari tidak mau makan sehingga klien tampak lemah dan penurunan berat badan 1 kg klien juga muntah 1x yang berisi bercak darah.
b. Pola tidur
- Sebelum sakit

Ibu klien mengatakan anak tidak terlelap pada malam hari + 8 jam dan tidur siang selama 2 jam
- Saat ini

Ibu klien mengatakan anaknya sering terbangun pada malam hari, karena suhu tubuhnya yang tinggi. Klien tidur + 6 jam /hr dengan waktu yang tidak tentu.
c. Pola Eliminasi
- Sebelum sakit

Klien bab + 2 x/ hari bab 2 kali/hari dengan konsistensi lembek, dan klien bab + 6 x/ hari (1000 cc)
- Saat ini

Klien minum + 1 gelas /hari (+ 2500 cc)klien terpasang infus RL dengan gtt 10 tts/ mnt sejak tanggal 30 – 09 – 2003 jam 08.00 Wib.

d. Kebutuhan cairan dan elektrolit
- Sebelum sakit

Klien biasa minum air putih + 7 gelas (+ 1400 cc) klien juga suka minum susu 1 gelas /hari
- Saat ini

Klien minum + 1gelas /hari (+ 250 cc) klien terpasang infus RL dengan gtt 10 tts /mnt sejak tanggal 30 – 09 – 2003 jam 08.00 Wib.
e. Kebutuhan udara dan oksigen
- Sebelum sakit

Klien tinggak di lingkungan yang berpolusi asap kendaraan bermotor, sirkulasi udara di rumah baik karena ada cahaya dan jendela serta ventilasi klien tidak pernah mengalami gangguan pernapasan.
- Saat ini

Klien tinggal di ruangan yang ada ventilkasi dan jendela yang dapat dibuka, klien tidak ada sesak napas dan klien kadang-kadang batuk. Klien tidak menggunakan O2 Suplemen
f. Kebutuhan Personal Hygiene
- Sebelum sakit

Klien bisa mandi 2x/hr yang dilakukan dibantu oleh ibu dan keluarga / kakaknya.
- Saat ini

Klien saat ini di lap 2x/hari dan kebersihan tubuh cukup baikk
PEMERIKSAAN FISIK (Tgl 30 – 09 – 2003)
Tanda-tanda Vital :
Keadaan umum : kesadaran: composmenthis Tanda-tanda vital :
S = 38,1 oC
N= 110x/mnt
RR 28x/mnt
Kepala : Lecet (-), benjol (-) kebersihan baik
Muka : Oedema (-), pucat (+), kebersihan baik
Mata : Konjungtiva merah muda, kelopak mata agak cekung
Hidung : Skret (+), pergerakan cuping hidung (-), mukosa merah muah dan lembab

Mulut : Mukoa lembab dan merah muda, bibir kering dan bibir pecah-pecah (+), lidah tidak kotor
Telinga : Skret (-), tanda-tana infeksi (-), pendengaran baik.
Leher & Tenggorokan : Struma (-), gangguan menelan (-) distensi vena jugularis vena jugularis (-)
Dada : Whecing (-), tarikan dinding dada (-), sesak napas (-) suara napas vesikuler dan irama jantung reguler
Perut : Peristaltik usus (+), nyeri tekan (+), ascites (-) kembung (-), hepar tak teraba
Punggung : Bercak merah (+)
Genetalia dan rektum : Kebersihan baik
Ekstremitas : Kelemahan (+), infus terpasang pada tangan kanan, bercak merah merah (+), teraba hangat.
Kulit : Turgor tidak elastis, bercak-bercak merah (+) kulit kering.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan sampel lead / turniquest (+)
2. Pemeriksaan hematologi (30 – 09 – 2003)

Darah lengkap Nilai Normal
♂ ♀
Kadar Hb
Jumlah Leukosit
Hit Jumlah Leukosit
- Cosinofil
- Dasofil
- Nekofil batang
- Nekofil segmen
- Limfosit
- Monosit

LED
Kemostatis
- Malaria
- Trombosit
- Jumlah Hemotoksit 11,9 gr %
8700 mm3
0
-
0
66
33
1
2
Tidak ditemukan
150.000/mm3
36%


3. Pemeriksaan Widal (30 – 09 – 2003)

Antigen Titer Body
O H
Thypus
Thypus A
Thypus B
Thypus C 1/80
-
1/80
- 1/80
-
-
-

4. Test Hb : 11 gr, Ht : 40 vol% (1 – 10 – 2003 Pukul 06.00 Wib)

Hb : 10 gr, Hit: 43 vol% (1 – 10 – 2003 Pukul 09.00 Wib)
Pengobatan :
- Kapisillin 250 mg / 6 jam
- Milanta Syrup 1 sendok teh /8 jam oral
- Parasetamol syrup 1 sendok teh / 6 jam /oral


ANALISA DATA
No. Data Penyebab Masalah
1.
2.
3.
- Suhu tubuh 38,1 oC
- Klien tampak gelisah
- Berkeringat
- Berkeringat sebelumnya berkisar antara 37,6 oC - 39,3 oC

- Selama 5 hari klien tidak makan
- Muntah (+)
- Keadaan umum lemah
- BB turun 1 kg
- Nyeri perut (+)
- Infus RL 10 tts/mnt

- Turgor tidak elastis
- Kelopak mata cekung
- Keadaan umum lemah
- Sejak 5 hr klien minum sedikit + 500 cc/hr
- Muntah (+)
- Mukosa bibir kering
- RL terpasang 10 tts/mnt
- Hypertermi
Nutrisi kurang dari kebutuhan dari tubuh
Defisit volume cairan dan elektrolit Dengan adanya infeksi virus dengue sehingga tubuh akan berespon untuk melawan virus dengan mengeluarkan leukosit dan meningkatkan metabolisme tubuh sehingga menyebabkan suhu tubuh meningkat
Dengan adanya muntah dan nyeri perut menyebabkan klien tidak selera makan dan jika kondisi ini berlangsung lama menyebabkan klien kekurangan nutrisi
Dengan adanya muntah menyebabkan klien tidak banyak minu dan jika berlangsung lama akan menyebabkan terganggu keseimbangan cairandan elektrolit


SKEMA
Infeksi Virus Dengue
Kompleks virus-antibodi
Aktivasi komplemen
Anti histamin dilepaskan
Permeabilitas membran meningkat
Kebocoran plasma
Hipovolemia
Ranjatan hipovolemi, hipotensi
Asidosis metabolik
Perdarahan trombositopenia
Depresi sumsum tulang

RENCANA KEPERAWATAN
NO. TANGGAL/ JAM DIAGNOSA
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL Tgl/ Pkl IMPLEMENTASI EVALUASI
1. 30 -09-2003 Defisit vol cairan dan elektrolit b.d muntah
DS : -
DO :
- K/U lemah
- Turgor tidak elastis
- Mukosa bibir kering
- Muntah 1x
- Minum + 250 cc/hr
TUPAN : Kebutuhan cairan dan elektrolit klien terpenuhi setelah diberikan askep selama 5 hari
TUPEN :- Turgor kulit elastis
- Mukoa bibir kering dan kulit lembab
- Input oral bertambah +1000cc/hr

- Monitor TTV tiap 1 jam

- Beri minum sedikit-sedikit tapi sering

- Untuk mengetahui perkembangan keadaan klien agar mudah memberikan askep selanjutnya.

- Untuk menambah masukkan cairan
30-09-2003
10.00 Wib
09.00 Wib
- Mengukur TTV tiap 1 jam
- Memberi minum sedikit tapi sering (+ 1000 cc/hr)
- Memantau intake dan output cairan/hari
- Memberi infus RK 10 tts/mnt

- Keadaan umum lemah,

N: 88x/mnt
RR : 26x/mnt
S : 37,6 oC
- Muntal 1x
- Minum +100 cc
- RL terpasang 10 tts/mnt
- Turgor kulit kurang elastis

2. 30 -09-2003
09.00 Wib Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd anareksia
DS : -
DO :
- K/U lemah
- BB turun 1 kg
- Menurut ibunya klien tidak mau makan 5 hari yang lalu
TUPAN : Nutrisi klien terpenuhi dan tidak mengalami kekurangan nutrisi setelah dilakukan askep selama 5 hr
TUPEN :- Muntah
- Peningkatakan BB
- Klien mau makan

- Monitor k/U klien
- Kaji BB setiap hr
- Beri makan sedikit-sedikit sesuai diit
- Kolaborasi untuk pemberian NFD

- Untuk memudahkan melakukan asuhan keperawatan selanjutnya
- Untuk mengetahui status nutrisi klien
- Untuk menambah input nutrisi bagi tubuh
- Karena cairan infus mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh
30-09-2003
10.00 Wib
10.00 Wib
- Monitor k/U klien
- Kaji BB setiap hr
- Beri makan sedikit-sedikit sesuai diit
- Kolaborasi untuk pemberian NFD

- Keadaan umum lemah
- BB 11 kg
- Klien makan hanya +2 sdk/makan
- Infus RL terpasang 10 tts/mnt



NO. TANGGAL/ JAM DIAGNOSA
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL Tgl/ Pkl IMPLEMENTASI EVALUASI
3. 30 -09-2003
08.30 Wib
09.00 Peningkatan suhu tubuh hypertemi b/d proses infeksi
DS : -
DO :
- Badan panas
- Klien tampak gelisah
- Klien berkeringat
- Suhu sebelum berkisar 37,6 oC

(-39,3 oC) TUPAN : Suhu tubuh klien kembali normal setelah di lakukan asuhan keperawatan selama 5 hr
TUPEN :- Peningkatan suhu tubuh tidak terjadi
- Kejang tidak terjadi

- Monitor TTV tiap 1jam sekali
- Beri kompres hangat
- Kolaborasi untuk pemberian antipiretik
- Monitor tanda-tanda kejang

- Untuk mengetahui perkembangan klien
- Untuk menurunkan suhu tubuh
- Untuk menurunkan suhu tubuh
- Untuk memudahkan melakukan asuhan keperawatan selanjutnya
30-09-2003
09.00 Wib
12.00 Wib
- Memonitor TTV tiap 1 jam sekali
- Memberi kompres hangat
- Monitor tanda-tanda kejang
- Melaksanakan advis dokter untuk pemberian paraset

- Suhu tubuh 37,6 oC
- Kejang tidak terjadi
-




banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box